Sabtu, 30 April 2011

Perekonomian Indonesia Diperkirakan Terus Membaik

Bank Indonesia (BI) memperkirakan perekonomian Indonesia akan terus membaik dengan sumber pertumbuhan yang semakin berimbang dan lebih tinggi dibanding pertumbuhan 2010.

Menurut ringkasan Laporan Perekonomian Indonesia tahun 2010 yang diterbitkan oleh Bank Indonesia di Jakarta, Selasa, perbaikan perekonomian tercermin dari surplus Neraca Pembayaran Indonesia yang masih besar, dan peran intermediasi perbankan yang semakin membaik.

Surplus itu didorong oleh pertumbuhan domestik dari investasi dan konsumsi yang menguat, serta kinerja ekspor yang masih solid seiring dengan masih kuatnya pertumbuhan di negara-negara mitra dagang, terutama di kawasan Asia.

Optimisme meningkatnya investasi didukung oleh kemajuan yang dicapai dalam mengatasi berbagai hambatan dalam mengimplementasikan program pembangunan infrastruktur serta peningkatan investasi yang akan didorong oleh membaiknya peringkat surat utang Pemerintah menuju "investment grade".

Selain itu, peran Pemerintah dalam pertumbuhan diprakirakan akan meningkat dan mampu mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2011.

Secara sektoral, penggerak pertumbuhan di tahun 2011 diprakirakan masih berasal dari sektor industri; sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR); dan sektor pengangkutan dan komunikasi.

Dalam hal ini peranan sektor industri dalam pertumbuhan ekonomi semakin meningkat.

Dengan berbagai faktor tersebut, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 diprakirakan akan terakselerasi dan dapat mencapai kisaran 6,0-6,5 persen.

Prospek ekonomi domestik yang membaik tersebut didukung oleh kinerja ekonomi dunia pada tahun 2011 yang diprakirakan masih kuat.

Ekonomi dunia dan volume perdagangan dunia diprakirakan akan kembali berada di kisaran rata-rata pertumbuhannya sebelum krisis 2008, sementara pemulihan ekonomi di negara-negara "emerging markets" diprakirakan lebih cepat dibandingkan dengan pemulihan di negara-negara maju.

Perekonomian di negara-negara maju akan terus membaik meskipun masih menghadapi beberapa tantangan seperti tingginya angka pengangguran dan defisit fiskal. Seiring dengan masih kuatnya kinerja ekonomi dunia, terutama di negara-negara emerging markets, harga komoditas dunia diprakirakan masih akan mengalami kenaikan.

Dengan kondisi tersebut, inflasi di negara-negara "emerging markets" masih akan relatif tinggi, sementara inflasi di negara-negara maju mulai meningkat.

Dengan demikian, kebijakan di negara-negara "emerging markets" diperkirakan cenderung ketat, sementara beberapa negara maju juga mulai melakukan pengetatan.

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi domestik yang diprakirakan akan membaik dan kinerja perekonomian dunia yang tetap kuat, NPI masih akan mencatat surplus yang cukup tinggi.

Ekspor diprakirakan masih akan tumbuh tinggi di tengah tingginya pertumbuhan impor sehingga secara keseluruhan transaksi berjalan masih mencatat surplus.

Di sisi transaksi modal dan finansial, arus masuk modal asing diprakirakan masih berlanjut pada tahun 2011 dengan peranan FDI yang semakin meningkat.

Dengan dukungan neraca pembayaran yang solid tersebut, rata-rata nilai tukar rupiah pada tahun 2011 diprakirakan tetap stabil hingga periode berikut yang sudah ditetapkan sebelumnya.