Senin, 21 Maret 2011

DOMESTIC ACCOUNTING STANDARDS, INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS, AND THE PREDICTABILITY OF EARNINGS

By:Hollis Ashbaugh dan Morton Pincus

Penelitian ini ingin menguji pengaruh perbedaan standar akuntansi pada beberapa negara dengan Standar Akuntansi Internasional terhadap keakuratan memprediksi laba yang dilakukan oleh analis keuangan. Lebih lanjut penelitian ini ingin menguji hubungan apakah perubahan kebijakan akuntansi yang disebabkan karena mengadopsi IAS berdampak pada keakuratan peramalan laba, hal ini merupakan salah satu keuntungan yang diterima karena mengadopsi IAS. Setelah perusahaan mengadopsi IAS, analis keuangan lebih baik dalam memprediksikan nilai perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Ashbaugh (1999) memberikan bukti bahwa perusahaan besar lebih sering menggunakan IAS dan perusahaan yang menerbitkan saham tambahan setahun sekali atau dua kali cenderung untuk mengadopsi IAS. Beberapa penelitian terdahulu memberikan bukti bahwa perbedaan standar akuntansi pada beberapa negara mempengaruhi keinformatifan dalam pelaporan informasi keuangan.

Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini menguji 2 hipotesis penelitian, hipotesis penelitian pertama adalah: kesalahan peramalan laba oleh analis berhubungan dengan semakin besarnya perbedaan pengukuran dan pengungkapan antara standar akuntansi beberapa Negara dengan Standar Akuntansi Internasional. Hipotesis penelitian kedua adalah: peramalan laba akuntansi oleh analis semakin akurat ketika perusahaan mengadopsi Standar Akuntansi Internasional. Pengungkapan yang diteliti meliputi 7 pengungkapan yaitu: (1) pengungkapan laporan arus kas, (2) pengungkapan kebijakan akuntansi, (3) pengungkapan pengaruh perubahan kebijakan akuntansi, (4) pengungkapan pengaruh perubahan estimasi akuntansi, (5) pengungkapan penyesuaian sebelum periode pelaporan akuntansi, (6) pengungkapan kejadian-kejadian setelah tanggal neraca, (7) pengungkapan transaksi-transaksi dengan pihak ketiga. Hasil survey dalam penelitian ini menunjukkan bahwa negara Kanada memiliki pengungkapan yang sama dengan Standar Akuntansi Internasional. Sedangkan negara Norwegia adalah negara yang memiliki perbedaan yang paling besar terkait dengan pengungkapan dengan Standar Akuntansi Internasional.

Untuk pengukuran yang diteliti meliputi 4 komponen yaitu: (1) Pengukuran terhadap depresiasi (penambahan aktiva tetap), (2) Akuntansi untuk Leasing, (3) Akuntansi untuk pensiun dan (4) Akuntansi untuk penelitian dan pengembangan. Hasil survey dalam penelitian ini menunjukkan bahwa negara Kanada, Malaysia dan Singapura memiliki pengukuran yang sama dengan Standar Akuntansi Internasional. Sedangkan negara Finlandia dan Swiss adalah negara yang memiliki perbedaan yang paling besar terkait dengan pengukuran dengan Standar Akuntansi Internasional.

Hasil penelitian memberikan bukti empiris bahwa terdapat hubungan antara kesalahan peramalan laba oleh analis dengan semakin besarnya perbedaan pengukuran dan pengungkapan antara standar akuntansi beberapa negara dengan Standar Akuntansi Internasional. Temuan lain dalam penelitian ini menunjukkan bahwa peramalan laba akuntansi oleh analis semakin akurat ketika perusahaan mengadopsi Standar Akuntansi Internasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar