Senin, 21 Maret 2011

AN INVESTIGATION OF THE RELATIONSHIP BETWEEN USE OF INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS AND SOURCE OF COMPANY FINANCE IN GERMANY

By: Ann Tarca, Melissa Moy and Richard D. Morris

Penelitian ini ingin menguji pengaruh adopsi Standar Akuntansi Internasional pada laporan keuangan perusahaan dan relevansi nilai untuk perusahaan-perusahaan di Jerman pada periode 1998 – 2002. Penelitian ini ingin menguji kembali penelitian yang telah dilakukan oleh Nobes’ (1998) yang menguji apakah terdapat perbedaan penggunaan standar akuntansi internasional pada perusahaan dengan level pendanaan dari sumberdaya publik. Standar Akuntansi Internasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah International Accounting Standards (IAS) dan standar akuntansi Amerika Serikat.

Penelitian ini memberikan bukti bahwa perusahaan-perusahaan dengan sumber pendanaan dari hutang lebih tinggi dibandingkan dari modal pemilik maka cenderung untuk menggunakan standar akuntansi internasional (IAS atau Standar Akuntansi Amerika Serikat). Penelitian ini juga menunjukkan bukti bahwa perusahaan-perusahaan yang sahamnya terdaftar pada pasar modal asing cenderung untuk menggunakan standar akuntansi internasional (IAS atau Standar Akuntansi Amerika Serikat). Penelitian ini juga memberikan kontribusi keterkaitan antara size perusahaan, leverage dan perusahaan yang
sahamnya terdaftar pada pasar modal asing dengan penggunaan standar akuntansi internasional.

Beberapa alasan penggunaan standar akuntansi internasional adalah: (1) untuk memperbaiki transparansi, (2) laporan keuangan dapat lebih perbandingan, (3) kualitas laporan keuangan lebih baik, (4) rendahnya biaya penyiapan laporan keuangan, (5) efisiensi dalam pengambilan keputusan investasi dan (6) semakin rendahnya biaya modal perusahaan. Sedangkan beberapa alasan penggunaan standar akuntansi internasional (sumber KPMG, 2000) yaitu: (1) Semakin tinggi kemungkinan meningkatnya ketersediaan modal perusahaan, (2) kualitas standar suatu negara akan semakin lebih baik, (3) preferensi dan investor institusi, (4) kemungkinan rendahnya biaya cost of capital, (5) preferensi dari analis keuangan.

Konsep insider dan outsider yang berusaha dikembangkan dalam penelitian ini adalah: Insider didefinisikan sebagai pemerintah, bank, pihak ketiga yang terkait pendanaan hutang jangka panjang perusahaan, sedangkan Outsider didefinisikan sebagai bukan anggota dewan direksi dan tidak memiliki kepentingan dan hubungan istimewa dengan perusahaan. Menurut Nobes (1998) yang dimaksud sebagai outsider dalam penelitian ini adalah investor individu atau institusional dalam perusahaan yang merupakan bagian dari portofolio manajemen.

Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa 39 perusahaan (22%) sample penelitian ini mengadopsi IAS dan 31 perusahaan (18%) mengadopsi Standar Akuntansi Amerika Serikat, 16 perusahaan (8,5%) menggunakan standar akuntansi internasional (IAS atau Standar Akuntansi Amerika Serikat) sebagai suplemen. Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa perusahaan yang pendanaannya berasal dari outsider lebih cenderung dan sering menggunakan Standar Akuntansi Internasional. Temuan lain dari penelitian ini juga memberikan bukti bahwa perusahaan-perusahaan yang menggunakan standar akuntansi internasional adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki dewan pengawas dari sector perbankan, lebih banyak memperoleh pendapatan dari luar negeri dan memiliki tingkat leverage yang rendah. Hal ini juga memberikan bukti bahwa perusahaan yang menggunakan Standar Akuntansi Internasional adalah perusahaan – perusahaan yang sahamnya terdaftar di pasar modal asing dan ingin mendapatkan investor dari luar negeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar